Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Landasan Pacu Bandara Rusak, Garuda Batal Berangkat

Kompas.com - 24/05/2013, 16:26 WIB
Kontributor Kompas TV, Muzzammil D. Massa

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com — Dua penerbangan pesawat Garuda Indonesia jurusan Gorontalo-Makassar terpaksa dibatalkan akibat kondisi landasan pacu bandara yang buruk, Jumat (24/5/2013). Buntutnya, beberapa calon penumpang melancarkan protes ke kantor Garuda Indonesia Cabang Gorontalo.

Para penumpang ini mempersoalkan kebijakan Garuda yang membatalkan penerbangan, sementara kebijakan serupa tidak dilakukan maskapai penerbangan lain.

"Ada konfirmasi pesawat Garuda tidak bisa terbang dengan alasan teknis, sementara dua maskapai lain malah bisa terbang," ujar Hadi (45), salah seorang penumpang yang mengalami penundaan keberangkatan.

Hadi melanjutkan, ada dua alternatif yang diberikan Garuda. Pertama, para penumpang dialihkan ke penerbangan Manado-Makassar. Alternatif kedua, penumpang menunggu runway bandara selesai diperbaiki untuk bisa berangkat.

Namun, menurut Hadi, pihak Garuda menolak menanggung biaya transportasi penumpang untuk ke Manado dan juga menolak biaya akomodasi penginapan selama menunggu runway selesai diperbaiki.

"Barusan ada (karyawan Garuda) yang mengaku menurut perintah atasannya, semua tidak ditanggung. Katanya ini sudah regulasi," ujar Hadi yang mengaku kecewa dengan kinerja Garuda.

Secara terpisah, Manajer Stasiun Garuda Indonesia Gorontalo Andi Ichsan Tahir menjelaskan, pembatalan ini dilakukan pihaknya lantaran kondisi landasan pacu Bandara Djalaluddin Gorontalo mengalami kerusakan. Menurut Andi, terdapat lubang di beberapa titik landasan pacu, sekitar 750-800 meter dari awal landasan. Bagi Garuda, syarat untuk lepas landas adalah landasan pacu harus bebas dari gangguan sejauh 2.000 meter.

"Mungkin untuk maskapai lain landasan sepanjang 750-800 meter itu layak, tapi untuk standar kami, itu membahayakan. Kami lebih mengedepankan faktor keamanan," ujar Andi.

Akibat kerusakan landasan pacu ini, Garuda Indonesia batal memberangkatkan 150 orang penumpangnya hari ini. Para penumpang tersebut terbagi dalam dua penerbangan. Sementara untuk ganti rugi biaya penginapan dan transportasi, Andi mengaku tidak bisa memenuhi semua tuntutan penumpang. Garuda hanya bersedia menanggung biaya penginapan para penumpang.

"Bahkan, menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 77, pihak maskapai sebenarnya tidak wajib memberi ganti rugi kepada penumpang kalau penundaan penerbangan diakibatkan fasilitas bandara yang tidak layak atau cuaca buruk," kata Andi.

Pihak Bandara Djalaluddin, menurut Andi, telah menjanjikan perbaikan landasan pacu bandara selesai esok hari sehingga penumpang bisa segera diberangkatkan. Andi juga menyampaikan permintaan maafnya kepada para penumpang yang dirugikan akibat penundaan penerbangan ini.

"Semua demi keselamatan para penumpang juga," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com